February 18, 2020

Sejarah STIE

Di Indonesia istilah pribumi pertama kali muncul secara resmi dalam Anggaran Dasar perjuangan Boedi Oetomo pada 1908. Kesadaran kebangkitan nasional yang dipelopori Boedi Oetomo ini bermula dengan memperkenalkan sekolah sebagai wahana gerakan kebangsaan yang diarahkan untuk meningkatkan rasa harga diri Bumiputera yang terjajah. Perasaan inilah kemudian yang menjadi daya pendorong yang amat besar dalam mekarnya perasaan kebangsaan. Secara lebih terukur, dalam Anggaran Dasar Boedi Oetomo dirumuskan pada pasal 3: (1) usaha pendidikan dalam arti seluas-luasnya, (2) peningkatan pertanian, peternakan dan perdagangan, (3) kemajuan teknik dan kerajinan, (4) menghidupkan kembali kesenian pribumi dan tradisi, (5) menjunjung tinggi cita-cita kemanusiaan, dan (6) hal-hal yang bisa membantu meningkatkan kesejahteraan bangsa. Dalam pembahasan program juga telah dibahas pembangunan perpustakaan rakyat dan pendidikan untuk perempuan.

Dengan demikian, tidaklah mengherankan apabila muncul prakarsa seorang guru sederhana bernama M. Ng. Dwidjosewojo – Sekretaris Persatuan Guru-guru Hindia Belanda (PGHB) sekaligus Sekretaris I Pengurus Besar Budi Utomo. Dwidjosewojo menggagas pendirian perusahaan asuransi karena didorong oleh keprihatinan mendalam terhadap nasib para guru bumiputera (pribumi). Ia mencetuskan gagasannya pertama kali di Kongres Budi Utomo, tahun 1910. Dan kemudian terealisasi menjadi badan usaha – sebagai salah satu keputusan Kongres pertama PGHB di Magelang, 12 Februari 1912.

Sebagai pengurus, selain M. Ng. Dwidjosewojo yang bertindak sebagai Presiden Komisaris, juga ditunjuk M.K.H. Soebroto sebagai Direktur, dan M. Adimidjojo sebagai Bendahara. Ketiga orang iniah yang kemudian dikenal sebagai “tiga serangkai” pendiri Bumiputera, sekaligus peletak batu pertama industri asuransi nasional Indonesia.

Atas idealisme merekalah sehingga perjuangan itu terus berproses tiada henti hingga kita memproklamirkan kemerdekaan bahkan eksistensi Asuransi Bumiputera dan Yayasan Pendidikan Bumiputera dapat disaksikan hingga hari ini.

Yayasan Dharma Bumiputera didirikan pada tanggal 12 Februari 1962 oleh Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912, dengan tujuan mendarmabaktikan tenaga-tenaga ahli dalam bidang manajemen asuransi jiwa untuk kepentingan pengembangan industri asuransi di Indonesia khususnya dan lembaga keuangan pada umumnya. Para pendiri yayasan ini mempunyai visi untuk berpartisipasi dalam mencerdaskan kader-kader bangsa melalui bidang pendidikan dan pelatihan yang diselenggarakan.

Dharma bakti tersebut kami wujudkan dalam bentuk penyelenggaraan program-program pendidikan dan pelatihan yang dipersembahkan baik bagi para karyawan perusahaan asuransi jiwa, perusahaan jasa aktuaria, konsultan dana pensiun, mahasiswa, maupun bagi masyarakat pada umumnya. Usaha yang kami lakukan antara lain :

Meyelenggarakan lembaga-lembaga pendidikan dan pelatihan untuk mencapai tingkat keahlian / ketrampilan yang bermanfaat bagi pembangunan negara dan bangsa Indonesia melalui usaha asuransi jiwa.

Menerbitkan bahan-bahan pendidikan dan pelatihan serta informasi dalam bidang ilmu pengetahuan  dan technologi, social dan budaya, baik melalui media cetak, maupun media elektronik.

 Menyelenggarakan kegiatan- kegiatan lain yang sah dan sesuai dengan maksud dan tujuanYayasan Dharma Bumiputera serta AJB Bumiputera 1912.

Untuk melaksanakan tugas dan kegiatannya, Yayasan Dharma Bumiputera dikelola oleh Badan Pengurus dan Staf dengan mengacu pada Struktur Organisasi Yayasan.    

Dalam perkembangannya hingga saat ini, Yayasan Dharma Bumiputera telah mampu menyelenggarakan berbagai pendidikan dan pelatihan profesi, antara lain Program Pendidikan dan Pelatihan Penyelia / Supervisor, Pendidikan dan Pelatihan Manajemen, Kursus Aktuaria, Penyelenggaraan berbagai Ujian Gelar Profesi: Fellow Life Management Institute (FLMI), Tutorial Persiapan Ujian Gelar Professi Assosiasi Ahli Manajemen Asuransi Indonesia (AAMAI), Kursus Bahasa Inggris, Kursus Komputer, serta Kegiatan Penerjemahan dan Penerbitan Buku, majalah, dsb.

Tahap berikutnya Yayasan Dharma Bumiputera akan menyelenggarakan Pendidikan Formal pada jenjang Pendidikan Sekolah, yang telah diawali dengan pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE), yang memperoleh ijin operasional dari Direktorat Jenderal Pendidikan dengan surat keputusan Nomor: 83/D/O/1999, Tanggal 15 Maret 1999 untuk dua Program Studi Akuntansi dan Manajemen, danTahun 2000 memperoleh ijin operasional untuk membuka Program Studi Magister Manajemen dari Direktorat Jenderal Pendidikan dengan surat keputusanNomor: 64/DIKTI/Kep/2000, Tanggal 15 Maret 2000.

Wisudawan sebagai generasi penerus bangsa, pemahaman akan sejarah suatu bangsa atau lembaga bisa menjaga spirit, semangat dan membangun karakter bangsa serta kecintaan pada Negara atau lembaga yang telah membesarkan nama wisudawan menjadi sarjana.